Ni Luh Puspa Dipanggil Prabowo Jadi Wamen
Ni Luh Puspa menjadi sorotan karena masuk dalam daftar calon wakil menteri di kabinet Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming. Namanya mencuat cukup mengejutkan mengingat ia sebelumnya tidak termasuk dalam kelompok yang diundang langsung oleh Prabowo ke rumah Kertanegara, yang merupakan pusat kegiatan politiknya.
Ni Luh Puspa dilaporkan pedulilindungi.id terlihat menghadiri acara pembekalan untuk calon menteri dan wakil menteri di Padepokan Garuda Yaksa, pada Kamis, 17 Oktober 2024. Acara tersebut bertujuan untuk memberikan pemahaman lebih lanjut mengenai tugas dan tanggung jawab yang akan diemban para calon wakil menteri. Di acara itu, Ni Luh Puspa hadir bersama beberapa tokoh lainnya, termasuk pengacara Otto Hasibuan dan politisi Bima Arya, yang juga digadang-gadang akan menduduki posisi wakil menteri.
Ni Luh Puspa Dipanggil Prabowo Jadi Wamen
Meski belum ada informasi resmi mengenai jabatan spesifik yang akan dipegang Ni Luh Puspa, spekulasi menyebutkan bahwa ia berpotensi ditempatkan di salah satu kementerian yang terkait dengan pemberdayaan perempuan, pariwisata, atau lingkungan. Hal ini didasarkan pada latar belakang dan kiprahnya yang dikenal sebagai aktivis lingkungan dan pemberdayaan perempuan, serta pengusaha yang sukses di bidang pariwisata. Perannya di pemerintahan Prabowo-Gibran diharapkan dapat memperkuat kebijakan yang mendukung kesetaraan gender dan pelestarian lingkungan, sejalan dengan visi pembangunan berkelanjutan yang dicanangkan oleh pemerintahan baru ini.
Sebelum terjun ke dunia politik, Ni Luh Puspa dikenal sebagai penggerak komunitas sosial yang fokus pada isu-isu perempuan dan lingkungan. Ia memiliki pengalaman yang cukup panjang dalam mempromosikan pariwisata berkelanjutan di Indonesia, terutama di Bali. Pengalaman ini membuatnya dinilai layak untuk memegang jabatan publik yang strategis. Selain itu, kiprahnya dalam mendirikan berbagai inisiatif sosial dan pemberdayaan perempuan turut meningkatkan popularitasnya sebagai sosok yang potensial untuk posisi wakil menteri.
Pemilihan Ni Luh Puspa sebagai calon wakil menteri juga mencerminkan komitmen Prabowo dan Gibran untuk mengakomodasi berbagai latar belakang dan perspektif dalam jajaran kabinet mereka. Dengan mendatangkan figur yang memiliki rekam jejak baik di bidang lingkungan dan pemberdayaan masyarakat, pemerintahan Prabowo-Gibran tampaknya ingin memberikan perhatian lebih pada sektor-sektor yang selama ini dianggap penting, tetapi kurang mendapatkan porsi yang cukup dalam kebijakan publik.
Jika Ni Luh Puspa berhasil mengemban tugas sebagai wakil menteri
Kehadiran Ni Luh Puspa dalam pemerintahan mendatang tentunya akan diuji dalam berbagai tantangan yang ada. Mulai dari pengelolaan sumber daya alam yang berkelanjutan, pengembangan pariwisata yang ramah lingkungan, hingga perlindungan hak-hak perempuan di berbagai sektor. Dengan latar belakang yang ia miliki, Ni Luh Puspa diharapkan mampu memberikan kontribusi signifikan dalam mewujudkan agenda reformasi di bidang-bidang tersebut.
Jika Ni Luh Puspa berhasil mengemban tugas sebagai wakil menteri, hal ini akan menjadi bukti nyata bahwa perempuan Indonesia memiliki kapasitas dan kualitas yang setara untuk menempati posisi strategis dalam pemerintahan. Hal ini juga diharapkan dapat menjadi inspirasi bagi banyak perempuan lainnya untuk aktif berpartisipasi dalam dunia politik dan pemerintahan, sehingga dapat memperkuat representasi perempuan di berbagai level pengambilan keputusan.
Dalam beberapa hari ke depan, nama-nama wakil menteri resmi akan diumumkan oleh Prabowo-Gibran. Jika Ni Luh Puspa benar-benar terpilih, publik akan menunggu sepak terjangnya dalam mengimplementasikan kebijakan yang mendukung pemberdayaan dan pengelolaan lingkungan yang lebih baik.